Begini Pendapat Pakar Keamanan Siber Terkait Ancaman Foto Selfie

Jakarta – Pengamat keamanan siber Vaksincom, Alfons Tanujaya menilai tindakan selfie aman dari iris scan secara teknis. Jadi, keamanan tidak terancam dengan mengambil scan retina hanya sebatas dari foto selfie saja.

“Iris scan membutuhkan close-up extreme khusus di bagian iris mata dan infra merah. Justru yang perlu dikhawatirkan dari selfie adalah kebocoran biometrik dan eksploitasi face recognition dan bukan iris,” katanya pada Senin (5/5/2025).

“Kalau paranoid ya jangan pernah foto close-up mata ekstrem, misalnya mata di foto macro (kurang kerjaan kan).”

Sebelumnya, viral sidik jadi yang diambil dari foto pose andalan bapak-bapak, pose tangan sip yang menampilkan jempol. Langkah ini dikhawatirkan sejumlah pihak bisa membocorkan fingerprint.

“Secara teori kalau kameranya bagus banget itu salam dua jari, salam gaya jempol bapak-bapak, bisa memberikan informasi fingerprint. Tetapi resolusinya harus tinggi dan tidak dikompres, pencahayaan tepat juga datanya cukup,” ucapnya.

Alfons Tanujaya mengemukakan foto yang diunggah ke media sosial (medsos) sudah dikompres, sehingga menyulitkan niat pelaku kejahatan. Dari teori ini angat sulit dan resikonya relatif rendah.

Selama ini model konten Mencari Perhatian Orang (MPO) dikhawatirkan rentan isu kejahatan yang secara teknis, tetapi prakteknya sulit dilakukan.

“Yang penting viral saja dan biasanya ditambahkan di belakangnya, sebarkan informasi ini agar teman atau saudara tercinta anda tidak menjadi korban,” tuturnya. (adm)

Sumber: detik.com

By io6jx
No widgets found. Go to Widget page and add the widget in Offcanvas Sidebar Widget Area.