Instagram Rilis Fitur Akun Remaja Bagi Pengguna di Asia Pasifik

Jakarta – Instagram memperkenalkan fitur Akun Remaja di negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Fitur ini diluncurkan untuk melindungi pengguna berusia di bawah 16 tahun dari konten dan interaksi yang tidak pantas.

“Akun milik remaja berusia di bawah 16 tahun akan dibuat menjadi akun private secara default, sehingga mereka perlu menerima permintaan pertemanan dan pengikut baru secara manual,” kata Head of Instagram Adam Mosseri.

“Akun pengguna remaja lama dan baru akan diubah menjadi Akun Remaja dalam beberapa bulan ke depan.”

Akun Remaja juga memiliki pengaturan perpesanan yang paling ketat dan hanya bisa menerima pesan dari akun yang mereka ikuti atau sebelumnya pernah terhubung. Begitupula interaksi lainnya seperti tag atau mention, yang hanya bisa datang dari akun yang diikuti.

Akun Remaja memperoleh pengaturan kontrol konten sensitif yang paling ketat, sehingga bisa membatasi paparan konten sensitif terkait kekerasan atau promosi prosedur kecantikan di fitur Explore dan Reels.

Langkah ini guna menghindari perundungan dan menyaring kata dan kalimat menyinggung dari kolom komentar dan pesan melalui fitur Hidden Words .

“Ide di balik akun remaja adalah serangkaian perlindungan otomatis untuk remaja yang dapat dipahami dan dikendalikan oleh orang tua,” ujarnya.

“Jadi orang tua tidak harus terlibat, tapi jika orang tua ingin terlibat, kami juga menciptakan serangkaian alat yang memungkinkan mereka untuk membentuk pengalaman yang paling sesuai bagi anak mereka.”

Adam Mosseri mengemukakan orang tua yang terlalu sibuk untuk mengontrol anak berusia remaja dalam menggunakan media sosial (medsos) sehari-hari.

Jadi, Akun Remaja Instagram akan menerima pengingat untuk menutup aplikasi setelah penggunaan selama 60 menit, dan Mode Tidur akan diaktifkan dari pukul 22.00 hingga 7.00 setiap harinya agar notifikasi disenyapkan.

Remaja yang ingin melonggarkan batasan tersebut bisa meminta izin orang tua dengan memasang fitur pengawasan orang tua di Instagram.

Orang tua bisa mengetahui siapa saja yang diajak ngobrol oleh anaknya, menetapkan batas waktu harian untuk akses Instagram, dan memblokir akses pengguna remaja ke Instagram dalam jangka waktu tertentu.

“(Orang tua) dapat mengatur periode blackout jadi mereka dapat memastikan anaknya tidak dapat menggunakan aplikasi di malam hari jika mereka ingin anak remajanya tidur nyenyak misalnya, atau fokus mengerjakan pekerjaan rumah mereka di sore hari pada hari kerja,” ujarnya. (adm)

Sumber: detik.com

By io6jx
No widgets found. Go to Widget page and add the widget in Offcanvas Sidebar Widget Area.