
Jakarta – Microsoft akan melakukan pemutus hubungan kerja (PHK) di sejumlah divisi seperti divisi gaming, experience and devices, penjualan, dan keamanan.
Kabar ini muncul hanya seminggu setelah Microsoft mengumumkan akan melakukan PHK berbasis performa karyawannya.
Juru Bicara (Jubir) Microsoft mengatakan PHK ini hanya akan dilakukan dalam jumlah kecil, namun ia tak menyebutkan jumlah pastinya.
“Saat pegawai tidak memberikan performa yang bagus, kami akan mengambil langkah yang diperlukan,” kata juru bicara Microsoft saat itu.
Karyawan Microsoft di divisi keamanan sudah mulai menerima pemberitahuan soal PHK sejak Selasa (14/1/2025).
Perusahaan ini memperoleh kecaman dari Pemerintah AS tentang masalah keamanan yang berdampak pada peretasan layanan email Exchange Online oleh hacker China.
Microsoft meluncurkan inisiatif ‘Secure Future’ pada Mei 2024 adalah menjadikan keamanan sebagai prioritas utama. Karyawan ini menjadikan performa keamanan menjadi acuan untuk nilai dan bonus karyawan.
Sementara itu divisi gaming melakukan PHK 1.900 orang berdampak pada karyawan Activision Blizzard yang bergabung ke Microsoft sebagai bagian dari akuisisi senilai US$68,7 miliar.
Namun, karyawan dari divisi Xbox dan ZeniMax yang ikut terdampak dari PHK tersebut.
CEO Microsoft Satya Nadella menyebut Microsoft mematikan divisi Xbox pada 2021, tapi mengakuisisi ZeniMax Media dan Activision Blizzard. (adm)
Sumber: detik.com